Oleh : Herman Y. Ibrahim, Pengamat Intelijen
.
.
Bagaimana pendapat Anda munculnya berbagai kelompok Islam di Indonesia?
Berbagai kelompok Islam di Indonesia tidak berbahaya, sepanjang tidak menyangkut masalah akidah. Munculnya berbagai kelompok Islam merupakan persoalan tafsir dan dipolitisir bahwa Islam tidak pernah bersatu. Cuma kalau seperti Hizbut-Tahrir Indonesia (HTI) yang sumber danaya dari luar negeri ada perbedaan manhaj atau metodologi perjuangan misalnya dengan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Seperti HTI tidak menyuruh jihad sebelum ada khilafah Islamiyah, karena yang menyuruh jihad seorang khalifah, tetapi kalau MMI lebih merujuk Ibnu Taimiyah bahwa Daulah Islamiyah itu harus ditegakkan dengan jihad.
Bagaimana pendapat Anda munculnya berbagai kelompok Islam di Indonesia?
Berbagai kelompok Islam di Indonesia tidak berbahaya, sepanjang tidak menyangkut masalah akidah. Munculnya berbagai kelompok Islam merupakan persoalan tafsir dan dipolitisir bahwa Islam tidak pernah bersatu. Cuma kalau seperti Hizbut-Tahrir Indonesia (HTI) yang sumber danaya dari luar negeri ada perbedaan manhaj atau metodologi perjuangan misalnya dengan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Seperti HTI tidak menyuruh jihad sebelum ada khilafah Islamiyah, karena yang menyuruh jihad seorang khalifah, tetapi kalau MMI lebih merujuk Ibnu Taimiyah bahwa Daulah Islamiyah itu harus ditegakkan dengan jihad.
.
Bagaimana munculnya berbagai kelompok aliran sesat di Indonesia?
Sebetulnya ada beberapa faktor yang memunculkan aliran di Indonesia, antara lain, Pertama faktor tekanan, bisa tekanan hidup kemudian mereka mencari kepuasan spiritual yang bertentangan dengan akidah. Kedua, pengalaman spiritual pemimpinnya, dia merasa tidak cukup mendapatkan posisi yang memadai secara sosiologis dan jamaah kemudian menafsirkan sesuatu yang menyimpang dari akidah. Ketiga, bagian dari konspirasi untuk menghancurkan Islam, memang susah untuk membuktikannya, hanya saya ingin mengatakan bahwa semua bantuan dari pihak luar itu tidak ada yang gratis. Bahkan organiasi Islam yang tidak sesat saja, Salafi, di mana gerakan ini menolak jihad. Salafi ini mengatakan pemerintah yang dipimpin oleh orang yang beragama Islam tetapi tidak menggunakan sistem Islam tidak boleh dilawan. Hal ini sangat menguntungkan Pemerintahan Saudi dan Kuwait yang merupakan kaki tangan AS. Salafi dibina dan didanai oleh yayasan Al Sofwa dari Saudi dan Kuwait, mereka ini akidah benar tapi binaan AS. Tetapi ada juga yang akidahnya tidak benar seperti Ahmadiyah terutama Qodian yang mengatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi terakhir bahkan Ahmadiyah Lahore yang menyatakan Mirza Ghulam sebagai mujadid (pembaharu) tetap saja bertentangan dengan akidah. Problemnya pemerintah tidak mau menindak berbagai macam aliran sesat. Pemerintah hanya mau menindak sesuai dengan kepentingan politiknya. Banyak paham sesat yang dipelihara negara misalnya Islam Jamaah yang menjelma menjadi Lemkari, kemudian oleh Rudini diganti menjadi LDII. Ada juga Inkar Sunnah yang dibiarkan saja oleh negara, cuma fatwa saja, ada keputusan kejaksaan agung, tetapi tidak ditindak. Bahkan munculnya NII KW9 yang dipelihara oleh negara, markasnya sempat dikunjungi Habibie, Hendropriyono, bahkan waktu pemilu presiden 2004 markasnya untuk pencoblosan Wiranto.
Bagaimana munculnya berbagai kelompok aliran sesat di Indonesia?
Sebetulnya ada beberapa faktor yang memunculkan aliran di Indonesia, antara lain, Pertama faktor tekanan, bisa tekanan hidup kemudian mereka mencari kepuasan spiritual yang bertentangan dengan akidah. Kedua, pengalaman spiritual pemimpinnya, dia merasa tidak cukup mendapatkan posisi yang memadai secara sosiologis dan jamaah kemudian menafsirkan sesuatu yang menyimpang dari akidah. Ketiga, bagian dari konspirasi untuk menghancurkan Islam, memang susah untuk membuktikannya, hanya saya ingin mengatakan bahwa semua bantuan dari pihak luar itu tidak ada yang gratis. Bahkan organiasi Islam yang tidak sesat saja, Salafi, di mana gerakan ini menolak jihad. Salafi ini mengatakan pemerintah yang dipimpin oleh orang yang beragama Islam tetapi tidak menggunakan sistem Islam tidak boleh dilawan. Hal ini sangat menguntungkan Pemerintahan Saudi dan Kuwait yang merupakan kaki tangan AS. Salafi dibina dan didanai oleh yayasan Al Sofwa dari Saudi dan Kuwait, mereka ini akidah benar tapi binaan AS. Tetapi ada juga yang akidahnya tidak benar seperti Ahmadiyah terutama Qodian yang mengatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi terakhir bahkan Ahmadiyah Lahore yang menyatakan Mirza Ghulam sebagai mujadid (pembaharu) tetap saja bertentangan dengan akidah. Problemnya pemerintah tidak mau menindak berbagai macam aliran sesat. Pemerintah hanya mau menindak sesuai dengan kepentingan politiknya. Banyak paham sesat yang dipelihara negara misalnya Islam Jamaah yang menjelma menjadi Lemkari, kemudian oleh Rudini diganti menjadi LDII. Ada juga Inkar Sunnah yang dibiarkan saja oleh negara, cuma fatwa saja, ada keputusan kejaksaan agung, tetapi tidak ditindak. Bahkan munculnya NII KW9 yang dipelihara oleh negara, markasnya sempat dikunjungi Habibie, Hendropriyono, bahkan waktu pemilu presiden 2004 markasnya untuk pencoblosan Wiranto.
.
Aliran memperlemah umat Islam?
Aliran sesat bukan bagian dari Islam dan saya mempersilahkan keluar dari Islam. Kekuatan Islam berada di jamaah dan akidah. Biarpun umat Islam sedikit tidak bisa dikalahkan. Kita bisa lihat gerilyawan Al Qaida di Irak tidak bisa dikalahkan oleh AS, begitu juga Thaliban di Afghanistan.
Aliran sesat bukan bagian dari Islam dan saya mempersilahkan keluar dari Islam. Kekuatan Islam berada di jamaah dan akidah. Biarpun umat Islam sedikit tidak bisa dikalahkan. Kita bisa lihat gerilyawan Al Qaida di Irak tidak bisa dikalahkan oleh AS, begitu juga Thaliban di Afghanistan.
.
Sistem pemerintahan Indonesia yang memberikan peluang untuk tumbuh suburnya berbagai aliran di Indonesia?
Pemerintah mempunyai instrumen hukum pidana, sesuatu yang menistakan agama dikenai pasal 55 ay at 1 ke 1 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Arswendo Atmowiloto pernah menempatkan Nabi Muhammad pada unit 11 dan mendapat hukuman. Karena pada waktu itu pemerintahan Soeharto dekat dengan Islam dengan kemunculan ICMI, tapi pemerintahan sekarang mulai dari pemerintahan reformasi tidak berpihak pada Islam. Ketika Ulil Abshar Abdala yang jelas-jelas menghina Nabi Muhammmad dengan mengatakan Mubammad sebagai tokoh sejarah. Sebetulnya penghinaan yang dilakukan Ulil terbadap Nabi Muhammad lebih rendah dari yang dilakukan Arswendo. Ketika mendapati kasus Ulil, Ustadz Athian Ali ditanya wartawan tentang hukuman orang yang menghina nabi. Kemudian Ustadz Athian mengatakan berdasarkan hukum Islam, hukuman mati. Tapi karena kita bukan berada di negara yang bukan Islam, maka kita adukan hukum positif, tetapi tidak digubris, karena politiknya tidak berpihak pada Islam.
Pemerintah mempunyai instrumen hukum pidana, sesuatu yang menistakan agama dikenai pasal 55 ay at 1 ke 1 KUHP dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. Arswendo Atmowiloto pernah menempatkan Nabi Muhammad pada unit 11 dan mendapat hukuman. Karena pada waktu itu pemerintahan Soeharto dekat dengan Islam dengan kemunculan ICMI, tapi pemerintahan sekarang mulai dari pemerintahan reformasi tidak berpihak pada Islam. Ketika Ulil Abshar Abdala yang jelas-jelas menghina Nabi Muhammmad dengan mengatakan Mubammad sebagai tokoh sejarah. Sebetulnya penghinaan yang dilakukan Ulil terbadap Nabi Muhammad lebih rendah dari yang dilakukan Arswendo. Ketika mendapati kasus Ulil, Ustadz Athian Ali ditanya wartawan tentang hukuman orang yang menghina nabi. Kemudian Ustadz Athian mengatakan berdasarkan hukum Islam, hukuman mati. Tapi karena kita bukan berada di negara yang bukan Islam, maka kita adukan hukum positif, tetapi tidak digubris, karena politiknya tidak berpihak pada Islam.
.
Solusi bagi ummat Islam menghadapi berbagai kelompok Islam?
Sebaiknya berbagai kelompok Islam jangan berbicara masalah perbedaan, tapi persamaan misalnya di Jawa barat saya diundang HTI dalam acaranya konferensi ummat Islam untuk memilih gubernur yang berpihak pada Syariah Islam. Gubernur menjalankan Syariah Islam sangat sulit karena bertentangan dengan konstitusi, tapi paling tidak perda-perda yang dibangun itu menunjukkan komitmennya pada Syariah Islam, seperti perda antimaksiat, anti-pornografi, anti perjudian. Kalau solusi untuk menyatukan berbagai kelompok Islam tidak mungkin karena merupakan sunnatullah. Kalau yang dikatakan Al Qur'an kita tidak boleh berpecah belah dalam jamaah, kenyataannya di Indonesia belum ada jamaah. Justru yang mempersatukan ummat Islam bukan halal bi halal yang dilakukan setahun sekali, tetapi jamaah, selama tidak ada jamaah kita tidak akan bisa bersatu. Di dalam MMI terjadi perdebatan, Abu Rusdan mengatakan babwa MMI bukan jamaah, tetapi menurut M. Thalib mengatakan bahwa jamaah tidak ada dalam nash Al Qur'an.
Solusi bagi ummat Islam menghadapi berbagai kelompok Islam?
Sebaiknya berbagai kelompok Islam jangan berbicara masalah perbedaan, tapi persamaan misalnya di Jawa barat saya diundang HTI dalam acaranya konferensi ummat Islam untuk memilih gubernur yang berpihak pada Syariah Islam. Gubernur menjalankan Syariah Islam sangat sulit karena bertentangan dengan konstitusi, tapi paling tidak perda-perda yang dibangun itu menunjukkan komitmennya pada Syariah Islam, seperti perda antimaksiat, anti-pornografi, anti perjudian. Kalau solusi untuk menyatukan berbagai kelompok Islam tidak mungkin karena merupakan sunnatullah. Kalau yang dikatakan Al Qur'an kita tidak boleh berpecah belah dalam jamaah, kenyataannya di Indonesia belum ada jamaah. Justru yang mempersatukan ummat Islam bukan halal bi halal yang dilakukan setahun sekali, tetapi jamaah, selama tidak ada jamaah kita tidak akan bisa bersatu. Di dalam MMI terjadi perdebatan, Abu Rusdan mengatakan babwa MMI bukan jamaah, tetapi menurut M. Thalib mengatakan bahwa jamaah tidak ada dalam nash Al Qur'an.
.
Ummat Islam disibukkan perdebatan masalah furu' (cabang) ?
Kalau di MMI tidak pernah memperdebatkan masalah furu'. Yang diperdebatkan masalah strategis, dan masalah-masalah kepemimpinan. Abu Bakar Ba'asyir mengatakan kepemimpinan itu harus satu, dan tidak perlu dipilih secara berulang-ulang seperti ormas. Hal ini terjadi karena amir (pemimpin) itu diganti bila menyalahi syariat dan meninggal. Kesalahannya di MMI, organisasi ini dijadikan orgamsasi aliansi di mana berbagai macam faham masuk seperti syiah. .
Ummat Islam disibukkan perdebatan masalah furu' (cabang) ?
Kalau di MMI tidak pernah memperdebatkan masalah furu'. Yang diperdebatkan masalah strategis, dan masalah-masalah kepemimpinan. Abu Bakar Ba'asyir mengatakan kepemimpinan itu harus satu, dan tidak perlu dipilih secara berulang-ulang seperti ormas. Hal ini terjadi karena amir (pemimpin) itu diganti bila menyalahi syariat dan meninggal. Kesalahannya di MMI, organisasi ini dijadikan orgamsasi aliansi di mana berbagai macam faham masuk seperti syiah. .
.
(Dwi Mingguan INTELIJEN No 19 Th IV 2007)
1 komentar:
ini lagi sembunyi-sembunyi menyusup ke blog ini...:)
takut...
banyak intel di sini hehehe
di tempatku juga sering ada intel (indomie telur) hehehe
Posting Komentar